Wednesday, April 18, 2012


Di kuncup mawar itu,
ku tertatap, terdiam,
termangu tanpa kata dan gerak

Dimana putihnya meruntuhkanku
membungkam hati, membelenggu diri

Di kuncup mawar itu,
ku jatuhkan imaji mimpi-mimpiku
berteman dekapan waktu.

Hatiku pada-Mu


Dimanakah hatiku?
Dimanakah mimpiku?
yang sempat Kau titipkan pada gairah hidupku,
Dimanakah pandangku?
Dimanakah patuhku?
yang sempat kau bukakan pintu kesetiaanku pada-Mu
Dimanakah hari-hariku?
Dimanakah jam-jam, menit-menit, dan detik-detikku?
yang ku sempatkan untuk bersujud syukur dan meminta belas kasih dan sayang-MU?

Sungguh hari berganti,
mimpi yang silam seakan senyap
Sungguh diri meringkih malu kala sedih melimpah dalam hati
meminta selalu kepada-Mu namun seringkali mengecewakan-MU

Dimana hatiku,
yang sempat terhias dengan ayat-ayat Qur'an-Mu
Dimana senyumku,
yang sempat selalu mengucap syukur atas nikmat-Mu

Tuhanku, Allahku, Yang Maha Satu,
Tuhanku, Allahku, tiada lain hanyalah Engkau
hamba-Mu yang berlumur dosa ini,
tiada henti meminta kepada-Mu

Tuhanku, Allahku,
sampai kapankah hamba kan begini
hidup dalam kebodohan diri...

Gadis....


Di rembulan kala itu..
Dimana aku merasa terjaga oleh hadirnya. Disaat aku tersandar, terlelap pulas di teduhnya kamarku. Ku melihat hadirmu, di mimpiku. Kau yang tiba-tiba menyambut hadirku di lelapnya malam, sungguh indah terasa. Indah...
melebihi pelangi-pelangi yang ku saksikan saat hujan mulai memudar. Sungguh indah sungguh... Saat kau hiasi mimpiku dengan tatapan lembut dari sorotan matamu. Indah... melebihi indahnya gemerlap bintang-bintang yang ku saksikan saat ku masih terjaga dan bersenda garau bersama rembulan yang memancar.
Indah..
Indah..
dan Indah....
Oh.. Andaikata Tuhan kan mengijinkan kita bersama..
Akankah kita akan bersama...??
Andaikata Tuhan berkata kau lah bunga yang selama ini ku tunggu...
Akankah kita kan bersama...??
gadis, oh gadis..
ku tahu mungkin aku hanya bermimpi tuk bisa bersamamu. Tapi, mimpi ini terasa begitu nyata. Senyata indahmu dalam kagumku...!!!

Sunday, April 15, 2012

Jantung dalam Kalbu


Di sunyi malam bersama alunan waktu.
Entah apa yang ku rasa kala itu, yang mampu ku ingat adalah ingin sekali mengulur waktu untuk berlama-lama memandang indahmu. Waktu itu, pada malam dimana aku melihat kembali hiasan dalam hati yang sekian lama menghilang. Senyum hangat yang tercurah olehmu disaat kau bersenda gurau bersama teman-temanmu. Senyum yang lama memudar dalam bayangku, senyum yang lama menguap
Tuhan....
tak ku ragukan lagi, Maha Indahnya Engkau, yang Maha Mampu tuk menciptakan ia yang begitu mampu mengetuk jatung anganku.
Ingin ku rasa dalam jiwaku yang terdalam, bisa kembali menyapa ia,
gadis pencuri kalbu.....